Senin, 08 April 2013

pecinta ayam: AYAM BATIK

pecinta ayam: AYAM BATIK: Loe mungkin hanya tau klau ayam hanya untuk dimakan.. pa' lagi ayam bakar madu atau hidangan ayam lai...

Rabu, 30 Maret 2011

AYAM BATIK


Loe mungkin hanya tau klau ayam hanya untuk dimakan.. pa' lagi ayam bakar madu atau hidangan ayam lainya.Lain halnya, bagi mereka yang ingin tujuan khusus tentu ada ayam khusus juga. Ayam yang merdu suaranya, dikenal dengan ayam Pelung, Bekisar dll. Dan jenis ayam yang menarik perhatian, karena bulu-bulunya yang indah dan cantik untuk dipandang, jenis inipun ada pula yang khusus yang memang dipelihara karena keindahan bulunya.
Seperti halnya, "Ayam Batik Emas" atau nama lainnya Gold Sebricht Bantam. Unggas ini mempunyai postur tubuh yang kecil (kate-red), dan mempunyai warna perpaduan antara hitam serta kuning keemasan yang tersusun dengan rapi. Selain itu, ayam batik emas ini mempunyai rasa daging yang lezat, seperti halnya ayam kampung atau buras (bukan ras). Bahkan telurnya pun, besar-besar mirip telur ayam kampung.
Menurut Encep Hidayat, seorang peternak ayam batik emas yang dihubungi "MB" mengatakan, ayam batik emas ini memang sangat unik, dan bukan ayam asli Indonesia seperti halnya ayam hutan (Gallus gallus atau Gallus bangkiva), yang dikenal di Jabar dengan sebutan nama "cangehgar".
Konon kabarnya ayam emas ini, didatangkan dari Inggris, dan merupakan hasil perkawinan silang antara ayam galur Bantam, yaitu ayam Bantam biasa dengan ayam "Padua" (Gallus vatavinus) dari Inggris dan ayam Hamburger dari negeri kincir angin Belanda ( bukan roti hamburger lho..... ).
Permintaan Meningkat
"Ternyata perkawinan silang itu, menghasilkan ayam batik emas yang memiliki warna yang indah. Ras ayam ini sekarang sudah menjadi galur dominan dengan kecemerlangan warnanya yang menarik dan gemilang.
Karena warnanya yang unik, paduan warna kuning emas dan strip hitam, menyebabkan banyak orang yang tertarik untuk beternak ayam ini," ujarnya seraya menambahkan, peminat terhadap ayam yang satu ini, berdatangan dari berbagai daerah, dan cenderung terus mengalami peningkatan.
Sedangkan ciri khas dari ayam batik emas ini, bentuknya mungil mirip ayam kate yang banyak diternak di negara kita. Tetapi perbedaan yang mencolok, paling menonjol dari segi bulunya. Bila ayam kate warna bulunya beraneka warna, dan telur yang dihasilkannya kecil-kecil. Justru pada ayam emas ini kebalikannya.
Ayam batik emas, hanya memiliki dua macam warna bulu yaitu kuning keemasan dipadu oleh strip hitam pada ujung-ujung daun benderanya. Sementara telur yang dihasilkannya pun besar-besar.
Selain warna, ada ciri khas yang membedakan jantan dan betinanya. Adapun ciri khas bentuk yang dimiliki ayam batik emas ini adalah, pada jantan mempunyai tubuh pendek bulat dengan dada menonjol ke arah depan. Hampir mirip ayam Bangkok, ras ayam adu dari negeri "Gajah PutihÕ gitulah...........
Begitu juga bagian punggungnya, lebih pendek dari ayam biasa, dan mempunyai sayap yang panjang hampir menyentuh tanah. Bulu ekor meninggi, dan melengkung ke arah kepala. Sementara si betina, postur yang dimilikinya mirip si jantan, hanya pada bagian dadanya kurang menonjol serta bentuk ekornya lebih panjang dan menyempit.
Dalam memelihara ayam batik emas, tidak jauh berbeda dengan memelihara ayam buras. Tidak perlu adanya perawatan yang intensif. Pemberian vaksin, cukup hanya sekali saja selama hidupnya. Dari segi pakannya pun, tidak perlu diberi berlebihan karena ayam ini tidak rakus terhadap makanan. Mungkin ada kaitannya dengan bentuk temboloknya yang kecil.
Hal lain yang khas, si betina ayam batik emas ini mempunyai kelebihan dalam mengeluarkan telurnya. Pemberian pakan jenis "P2" (layer lanjutan) saja, ia akan terus menerus bertelurpersis ayam ras petelur. Juga pada jantan, kelebihannya mampu membuahi betina sebanyak sepuluh ekor. Padahal pada ayam ras biasa, toleransinya hanya 1 : 6.
Jadi bagi peternak ayam pemula, sebenarnya sangat cocok untuk beternak ayam batik emas ini, karena selain efisien dalam segi makanan, ayam ini bisa dilepas saja di halaman rumah sambil menikmati keindahan bulu-bulunya.
Untuk memperoleh bibit ayam batik emas, memang agak susah juga, karena sampai sejauh ini kurangnya sentra peternakan yang mengembangkan ternak ayam ini. Namun demikian, untuk ukuran peternak kecil-kecilan dengan kemampuan modal terbatas, bibit ayam bisa didapat di pasar-pasar burung dengan harga berkisar antara Rp 100.000,00 sampai dengan Rp 150.000,00 per pasang siap telur.
Beternak ayam batik emas, sangat menguntungkan sekali. Terbukti dari satu bibit yang dihasilkan, biasanya dalam waktu singkat rata-rata menghasilkan 10 s/d 15 ekor anak baru.
-A.WAWAN DJUHANSYAH/"MB"
 
TEKNIK BUDIDAYA AYAM "BATIK EMAS"
POLA budidaya ayam batik emas, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan budidaya ayam buras. Jadi teknik apakah yang akan dipakai bagi peternak, tergantung hasrat yang diinginkan, mau teknik ekstensif yaitu ayam dilepas bebas tanpa diberi kandang untuk istirahat dan tidur. Dan semi ekstensif atau intensif.
Semi intensif adalah, ayam tetap dilepas namun arealnya dibatasi hanya sekitar areal pekarangan rumah. Peralatan khusus yang disediakan, khususnya pada tehknik semi intensif yaitu kandang berperan penuh sebagai tempat hidup sepanjang hidupnya.
Jadi bila kita mempunyai lahan yang besar, serta menginginkan beternak ayam batik emas secara besar-besaran sebaiknya menggunakan sistem semi intensif. Dan ini berguna untuk menghindari faktor kelumpuhan, sambil kita bisa menikmati keindahan bulu-bulu yang ditampilkan ayam batik emas.
Khusus bagi peternak pemula, yang menginginkan beternak ayam batik emas ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain, bibit, kandang dan makanan. Dan satu hal yang terkadang sering dilupakan, yaitu kebersihan kandang. Kandang harus benar-benar kering dan bersih, karena ini sangat besar pengaruhnya terhadap kecemerlangan warna bulu.
Memilih Bibit
Dalam memilih bibit, sebaiknya dipilih yang benar-benar sudah siap bertelur dalam arti kita tidak usah lagi menjodohkannya lagi. Sedangkan dalam menyiapkan kandang, sebaiknya diperhatikan antara ukuran dan luas kandang yang disediakan serta jumlah induk ayam yang menempati.
Untuk ini, bentuk kandang "postal" sangat dianjurkan. Perbandingan kandang ideal adalah, setiap meter pesegi ditempati oleh 5-6 ekor ayam. Dan tinggi kandang, jangan kurang dari 60 cm. Ventilasi harus baik, sehingga memungkinkan sirkulasi udara dalam berjalan dengan baik.
Selain itu dalam penyediaan bibit, diusahakan satu banding sepuluh, karena sifat dari ayam batik emas ini memiliki kemampuan seksualnya yang tinggi. Secara alami si jantan  mampu membuahi betina, sebanyak sepuluh ekor.
Khusus dalam mempersiapkan perkandangannya, kalau anda mau mengembangkan ayam jenis ini secara serius. Kandang pengeraman, harus dipisahkan dengan kandang tempat peristirahatan ayam-ayam tersebut. Dan ini sangat berguna sekali, untuk menghindari telur-telur dari gangguan ayam-ayam yang lainnya.
Sementara dalam segi pakan, seperti halnya ayam ras sebaiknya menggunakan layer yang diselingi irisan sayuran-sayuran hijauan berupa daun kol, daun kangkung yang berguna untuk menjaga kesehatannya. Dan jangan lupa, selain diberi pakan yang cukup secara rutin juga tambahkan vitamin.-

*nah ni ayam batik mas....ayam unik kan

Kamis, 17 Maret 2011

AYAM ADUAN BANGKOK

Orang menyebutnya Ayam Bangkok, meski belum tentu memiliki hubungan geneaologi yang dekat dengan ayam-ayam dari Bangkok, Thailand. Ayam Bangkok adalah nama untuk ayam-ayam petarung yang memiliki bobot badan lebih binggi dari rata-rata ayam kampung, memiliki pertulangan dan perototan yang lebih besar, berperawakan gagah, bermata tajam, dan memiliki suara kokok yang besar dan serak.

Sebetulnya, Ayam Bangkok asli Thailand, Ayam Bangkok lokal, dan Ayam Kampung khas Indonesia, memiliki moyang yang sama, yaitu Ayam Hutan Merah (Red Jungle Fowl). Beberapa penelitian membuktikan, dari tetua Ayam Kampung biasa, dapat dihasilkan turunan-turunan yang memiliki performen yang sama dengan Ayam Bangkok dari Thailand melalui teknik seleksi sederhana, misalnya line breeding atau mass breeding. Salah satu peneliti yang saya ketahui telah berhasil membuktikan hal ini adalah Ir. Surono Danu dari Lampung Tengah. Ayam Bangkok ‘rekayasa’ dapat dibuat benar-benar mirip aslinya, misalnya bobot pukulan yang berat, warna merah yang cerah dan menyala disertai bulu hitam yang agak bule atau kekuning-kuningan, adanya bulu rawis di pangkal paha, suara yang berat dan serak, tahan pukul, berototan dan pertulangan yang besar dan kasar, serta tipe gaya tarung yang konservatif. Dengan demikian, sebetulnya istilah Ayam Bangkok sudah tidak relevan lagi. Sehubungan dengan adanya kekacauan istilah ini, beberapa penghobi mencari istilah lain, misalnya Ayam Sabung atau Ayam Laga, tidak peduli dari ras dan bangsa mana ayam itu berasal.

Dari literature-literatur yang ada, telah diketahui bahwa budaya sabung ayam sudah ada di Nusantara sejak berabad-abad lalu. Salah satu cerita kuno menerangkan bahwa Raja Pajajaran menyelipkan sebutir telur ayam sabung di sisi keranjang anaknya yang dibuang. Kelak, jika suatu ketika ada ayam yang mampu mengalahkan ayam-ayam kerajaan, maka dipastikan ayam tersebut adalah turunan ayam Sang Raja, yang notabene berasal dari telur yang diselipkan di keranjang bayi... Demikianlah penggalan cerita Manarah alias Ciung Wanara, si anak raja yang dibuang, yang akhirnya kembali ke istana lantaran ayam Ciung Wanara merajai berbagai kalang ayam di berbagai tempat.

Dari literature diketahui pula bahwa selain ayam kampung, beberapa ayam asli Indonesia yang biasa dijadikan ayam sabung adalah Ayam Bali yang terkenal karena kelincahannya, Ayam Banten yang terkenal karena bobot pukulan dan ketahanan fisiknya, Ayam Ciparage yang terkenal karena pertulangannya yang besar, Ayam Batu dari Padang yang terkenal karena kecepatannya, dan masih banyak lagi.

POLEMIK ANTARA HOBI DAN JUDI

Ayam sabung identik dengan perjudian meski tidak semua penghobi ayam sabung menyukai judi. Saya misalnya, menyukai ayam sabung karena kegagahannya yang memiliki nilai estetik, dan agresifitasnya yang mencirikan semangat hidup. Memang sudah kodratnya ayam jantan itu pasti bertarung untuk mencapai kepastian status sosial mereka. Bukan hanya ayam, hampir semua hewan memiliki naluri seperti itu. Ketentraman sosial hewan akan terkendali apabila telah terbentuk strata berdasarkan kekuatan, melalui pertarungan antar sesama.

Para Raja dan Pembesar dahulu kala menjadikan ayam sabung sebagai simbol status. Ajang pertarungan ayam dijadikan media silaturrahmi. Tidak ada perjudian karena yang dicari hanya kepuasan batin semata.

Di Bali, sabung ayam menggunakan pisau adalah tradisi turun temurun yang memiliki nilai sakral, demikian pula di banyak tempat lainnya di Indonesia. Namun bagi penghobi seperti saya, pertarungan ayam hanyalah media olah fisik (olahraga) yang alami untuk mencapai kebugaran, kesehatan, dan perototan yang baik tanpa menghilangkan sifat alamiah ayam-ayam itu, untuk mencapai tujuan etis dan estetis dari pemeliharaannya, yakni menginspirasikan semangat hidup dan keindahan bentuk. Tak lebih.

Beberapa Ciri-Ciri penting Ayam Laga yaitu:
  • Batok kepala dan tulang alisnya tebal.
  • Bulu mengkilap dan kaku, terutama pada bulu sayap dan ekor.
  • Kaki bersisik kasar, dengan bentuk dari persegi empat sampai bulat.
  • Kepalanya berbentuk buah pinang.

  • Ketika berdiri, sikap badannya tegak.
  • Mata masuk ke dalam, sipit, dan jernih.
  • Kulit muka kasar, tebal dan berwarna merah.
  • Paruh besar, kuat melengkung, beralur mulai dari lubang hidung ke arah muka.
  • Lubang hidung agak ke depan.
  • Jari kaki panjang, kecil, kuat dan susunan jarinya mekar.
  • Pandai memukul bagian vital lawan.
  • Pukulan keras dan akurat.
  • Semangat tarung tinggi.
  • Tulang-tulangnya kasar dan rapat.
Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ayam Bangkok inilah yang membuatnya sangat terkenal kehebatannya di arena tarung di seluruh dunia.

Sabtu, 12 Maret 2011

Ni sejarah ayam serama

Ni yang nemuin ayam serama Wee Yean Een
Serama merupakan ayam hasil kreatifitas Wee Yean Een seorang “penghulu ayam” dari Negeri Jiran Malaysia. Pada tahun 1971 ia menyilangkan ayam Kapan dengan ras ayam Modern Game Bantam.
Ayam kapan ia pilih lantaran memiliki postur badan tegap, leher panjang dan tertarik ke belakang menyerupai huruf S. Sedangkan Modern Game Bantam memiliki sayap menjuntai lurus ke bawah dan punya kaki yang panjang. Pada tahun 1973 Wee Yean Een menyilangkan keturunan pertama hasil perkawina antar ayam kapan dan Modern Game Bantam dengan jenis ayam sutera (Silkie Bantams). Pencomblangan itu akhirnya melahirkan ayam sutera berpostur badan kecil. Wee Yean Een nampaknya masih tidak puas dengan hasil persilangan tersebut. Penghulu ayam itu lalu menjodohkan keturunan ke dua tersebut dengan kate jepang. Ayam ini punya warna bulu indah serta bentuk ekor berdiri tegak. Pada tahun 1988 mak comblang ayam itu akhirnya berhasil mencetak ayam kate dengan panjang 20 sentimeter dan berat 350 gram
Wee Yean Een lantas memberi nama “Serama” kepada ayam berbadan mikro itu. Julukan tersebut ia berikan lantaran ayam hasil kreasinya itu memiliki gaya dan penampilan gagah layaknya Sri Rama tokoh pewayangan dalam kisah Ramayana. Lidah Wee Yean Een menyebut Sri Rama berubah menjadi berlafal serama.
Ayam serama dipublikasikan pada tahun 1990 melalui kontes pertama yang diselenggarakan di Perlis. Dalam perlombaan Wee Yean Een tampil sebagai salah satu juri. Selain di Malaysia kontes ayam serama juga banyak digelar di Thailand. Di Indonesia Serama mulai dipertandingkan pada tahun 2004 di Ancol, Jakarta. Penggemar ayam serama berkumpul dalam sebuah wadah bernaman Persatuan Pelestari Ayam Serama Indonesia (P2ASI).

Ayam serama nan mesra
Cara merawat serama tidak sulit dan tak berbelit-belit. Kebutuhan hidupnya sama seperti ayam buras. Menurut pengakuan Ir. Rudiasfie Sjofinal peternak ayam serama di Jakarta ayam cebol ini memang sedikit sukar dikembang-biakkan. Ukuran kakinya pendek menyebabkan pejantan sulit melakukan penetrasi ketika hendak kawin. Akibatnya, proses percintaan menjadi tidak mesra dan sering tidak tepat mengenai sasaran.
Rudi sering membantu ayam pejantan nangkring di atas ayam betina. Teknik pengawinan ini dilakukan dengan cara memegang ayam betina lalu menyodorkanya ke depan pejantan. Syaratnya, kedua mempelai harus benar-benar sudah siap kawin. Induk betina siap dipinang pada berusia 5 – 6 bulan. Serama betina seperti itu biasanya berperilaku jongkok jika dipegang punggungnya. Sedangkan usia subur pejantan berkisar pada umur 4 hingga 5 bulan.
* Rudi juga menerapkan teknik kawin gilir. Dalam metode ini ayam betina dipaksa melayani 3 ekor pejantan. Penggiliran dilakukan secara berselang sekitar 2 – 3 jam. Melalui cara perkawinan seperti itu diharapkan peluang keberhasilan bisa diperbesar.
Meski ukuran tubuhnya kecil, serama termasuk jenis ayam bernafsu birahi tinggi. Ia tak gentar dan tak segan-segan jatuh cintrong kepada ayam berbadan lebih gede. Menurut Johan, peternak ayam dari Bekasi, serama mulai belajar kawin ketika berusia 3 bulan. Pejantan muda sehat harus bisa menyalurkan hasrat bercintanya sebanyak 6 – 8 kali setiap hari. Nafsu birahi serama memuncak ketika cuaca mendung, atau pagi dan sore hari.
Kesuburan ayam serama sangat dipengaruhi oleh kesehatan fisik. Cuaca terlalu dingin bisa menurunkan kemampuan ayam betina menghasilkan telur. Sebab sebagian besar pakan digunakan untuk produksi energi guna mempertahankan panas badan. Jadi, ayam serama yang dipelihara di daerah dingin harus memperoleh pakan dengan kandungan karbohidrat tinggi. Semisal jagung.
Sebagai hidangan tambahan, Rudi selalu menyuguhkan menu tambahan berupa jangkrik, dan tauge kepada ayam-ayamnya. Setiap seminggu sekali Rudi juga memberi ayamnya vitamin E.
Cara praktis yang lain dilakukan oleh Albert Tan Swee Guan peternak ayam serama asal Selangor, Malaysia. Ia tak pernah memberi menu tambahan aneh-aneh kepada ayam peliharaannya. Menurut pria berkacamata tersebut, pakan ayam petelur saja sudah cukup. Pabrik sudah meracik pakan tersebut sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi yang diperlukan ayam. Albert selalu memberi pakan 2 kali dalam sehari kepada ayamnya. Yaitu di pagi hari dan malam hari sekitar pukul 8. “Itu Chiken feed sudah dikaji sesuai untuk ayam, jadi you tak payah bagi apa-apa lagi,”terang pria tersebut dengan logat melayu.
Telur gagal menetas termasuk salah satu hambatan budidaya ayam serama. Dua kunci penting yang tak boleh dilupakan saat menetaskan telur ayam serama yaitu suhu dan kelembapan. Suhu penetasan tidak boleh melebihi atau kurang dari 37,5°C – 38°C. Kelembapan harus selalu disesuaikan dengan usia telur. Minggu pertama hingga minggu ke dua kelembapan diatur pada kisaran 65% – 70%. 2 – 3 hari menjelang menetas, kelembapan harus ditambah hingga kisaran 95% – 100%. Derajat kelembaban bisa diukur dengan Hygro meter. Piranti ini biasanya sudah ada pada alat penetas. Kondisi udara terlalu kering membikin kulit telur jadi keras. Akibatnya anak ayam kesulitan memecah cangkang telur. Kalau sudah seperti itu, anak ayam bisa mati lemas gara-gara tidak bisa bernafas.
Di arena lomba, ayam serama dapat tampil prima jika birahinya sedang memuncak. Oleh karena itu, seminggu sebelum ikut kotes ia tidak boleh melihat lawan jenisnya. Jadi taruhlah serama Anda di tempat yang terisolir. Umumnya nafsu birahi serama memuncak pada usia 4 – 6 bulan.
Bulu ayam serama yang terlalu sering kawin sering rusak. Sewaktu bercumbu serama betina gemar mematok bulu leher sang pacar. Alhasil bulu wiring itu banyak yang copot sehingga serama jantan jadi botak. Hal itu bisa dicegah dengan jalan melarang serama jantan berpacaran sebelum meraih prestasi.
Selain tidak boleh kawin, ayam serama unggulan juga tak boleh terlalu gaul. Ia dilarang terlalu sering bermain di halaman alias diumbar. Menurut Gusti M. Taufik, ayam yang kerap diumbar akan mandi pasir atau kipu. Nah, hal itulah yang memicu bulu jadi acak-acakan, patah, dan warnanya kusam. Mandi pasir juga bisa bikin sisik kaki copot dan patah. Yang lebih berbahaya lagi, dikawatirkan ayam akan memakan benda-benda berbahaya. Semisal pecahan kaca, dan karet. “Ayam saya pernah mendadak lemas. Lantas setelah saya potong ternyata di dalam temboloknya ada belingnya,” sahut Rudi salah satu pelopor ayam serama di Negeri ini.
Ayam serama juga harus dilatih berkonsentrasi supaya tampil prima di atas panggung. Ia tidak boleh mematok karpet atau kabur dari panggung. Jadi ayam cebol ini harus tak jemu-jemu bergaya dan berkokok lantang di atas cat walk.
Cara melatih mental serama tidak susah. Sekitar 2 – 3 minggu sebelum kontes dia harus dibiasakan dengan panggung berkarpet. Basahi ayam mungil itu dengan sepotong lap. Setelah itu, taruhlah di atas meja yang diberi karpet berwarna hijau. Mengapa harus karpet berwarna hijau? Pasalnya benda tersebut sering dikira rumput. Jadi kalau ketika latihan ia sering tertipu oleh karpet hijau, diharapkan saat di panggung lomba ia ogah mematok-matok karpet lagi. Biar serama tidak kabur, tutuplah dengan kurungan. Setelah itu posisikan meja latihan di tempat yang panas.
Seusai dijemur ayam tidak boleh langsung diberi minum. Kalau hal itu dilanggar, ayam bisa diterjang penyakit ngorok. Wajahnya yang cerah mendadak berubah jadi pucat pasi. Taruhlah terlebih dulu ayam yang usai dijemur di tempat teduh selama 15 – 30 menit. Nah, setelah itu ayam baru boleh menegak segelas air segar.
Serama wajip menyantap porsi pakan pas dengan menu extra gizi. Vitamin E, Pospor dan Calsium sangat penting untuk merawat kecantikan bulu. Vitamin E banyak terkandung dalam minyak ikan. Sedangkan Calsium dan Pospor banyak terdapat dalam sotong alias kulit cumi. Extra fooding tersebut musti disuguhkan setiap hari.
Soal menu pakan serama, Rudi punya resep jitu yang layak ditiru. Setiap pagi ia selalu memberikan minuman bercampur Enervon C kepada seramanya. Ramuan tersebut harus habis sekali minum serta tidak boleh terkena terik matahari. Sebab, khasiatnya bisa hilang. Menu sarat gizi lain yang ia suguhkan yaitu 3 ekor jangkrik dan kroto. Jagung tidak boleh dihidangkan secara berlebihan. Sebab serama yang terlalu banyak menyantap jagung bisa cepat mengalami rontok bulu.
Selain penampilan menarik, serama juga harus memiliki bobot badan seringan mungkin. Jadi, diet harus diawasi secara ketat. Hindari pemberian pakan yang banyak mengandung lemak. 3 hari menjelang lomba, ayam serama disuguh beras merah atau gabah. Porsinya cukup 2 – 3 sendok makan saja. Menu itu diberikan 2 kali dalam sehari. Yaitu pada pagi dan sore hari.
Resep lain dimiliki Ajong penangkar ayam serama di bilangan Pulo Mas, Jakarta. Sebulan menjelang kontes serama hanya diberi pakan berupa gabah mini. Menu itu disodorkan dua kali sehari. Yaitu di pagi dan di sore hari.
Supaya bulu serama semakin nampak kinclong, ayam harus rajin berjemur. Acara mandi sinar matahari dilakukan mulai pukul 8 hingga pukul 10 pagi. Sebelum dijemur sebaiknya ayam dimandikan terlebih dulu. Bahkan kalau perlu setiap sebulan sekali ayam dikeramasi dengan shampo. Kegiatan ini harus dilakukan pada saat cuaca cerah. Seusai karmas, ayam segera dihanduki dan dijemur.
Manipulasi kecantikan ternyata tidak diharamkan di dunia hobi ayam serama. Supaya tampil elok di panggung, banyak serama yang menjalani perawatan kecantikan. Semisal meluruskan bulu pedang (bulu ekor terpanjang) dengan cara diolesi air jeruk nipis, operasi plastik untuk merapikan jengger, serta merapikan bulu sayap.
Urakan karena haus cinta
Serama yang tak pernah kawin sering menderita kelainan perilaku seksual Kondisi seperti itu banyak diderita oleh serama mantan jawara. . Waspadai dan latihlah ayam tersebut kawin dengan cara sopan dan benar. Di dunia perseramaan calon kontesan pantang kawin sebelum menang. Ayam cebol itu dipingit dan dilarang berpacara lebih dulu. Mereka digembleng serta musti rajin berlatih berpose di atas panggung.
Ketika ayam kerdil telah pensiun dari arena lomba dan hendak dikawinkan, pehobi baru bisa menemui akibat yang muncul karena ayam selalu dipingit. Semisal ayam menjadi terlalu bersemangat kawin. Ada juga yang terlalu cuek tak menggubris godaan serama betina.
Meskipun seekor ayam serama yang Anda pelihara hendak mengikuti lomba, bukan berarti serama tersebut tidak boleh kawin. Proses perkawinan dilakukan secara terjadwal dan tidak boleh terlalu sering. Ayam yang terlalu sering kawin bisa mengalami kerusakan bulu. Jika Anda tidak menginginkan bulu ayam jadi acak-acakan gara-gara kawin, taruhlah ayam tersebut dalam kandang umbaran beralas rumput.
Seekor serama mantan juara harus dikawinkan secara berhati-hati. Sebab jika hal ini dilakukan secara serampangan, keselamatan ayam betina bisa terancam. Menurut pengalaman Gusti M. Taufik, ayam serama yang belum pernah dikawinkan memiliki nafsu birahi yang luar biasa. Jika ayam cebol berkelamin jantan ini langsung dikawinkan tanpa perkenalan dan pemanasan lebih dulu, bisa menyebabkan ayam betina babak belur bahkan jiwanya melayang.
Tips dan trik melatih serama kawin yang sudah lama dipraktekkan Taufik layak ditiru. Nafsu birahi berlebihan dari ayam serama bisa diredakan dengan jalan memandikannya setiap pagi. Selain itu, berbagai menu yang bisa membangkitkan gariah kawin juga harus dikurangi. Pakan seperti itu umumnya mengandung protein dalam jumlah tinggi. Semisal pur, minyak ikan dan jagung.
Cara lain yang dilakukan oleh Taufik untuk mencegah perilaku seksual ayam serama yang brutal yaitu dengan jalan merangsang nafsu birahi pejantan dengan tangan. Langkah ini dilakukan sebelum pejantan dikawinkan. Umumnya serama jantan yang sedang ngebet kawin akan mengejar tangan setiap orang yang mendekatinya. “Tangan saya sering dikira ayam betina. Ayam pejantan tersebut langsung nangkring di atas tangan. Lantas cairan sperma berceceran di lengan saya,”jelas Taufik ketika ditemui di kediaman Rudi pelung.
Lakukanlah metode itu pada waktu pagi atau sore hari. Biarkan serama jantan melampiaskan nafsu birahinya di atas tangan Anda. Setelah itu beri waktu sekitar 10 – 15 menit untuk beristirahat, kemudian rangsang kembali ayam jantan tadi. Setelah menjalani 2 – 3 kali rangsangan buatan, serama jantan baru boleh kawin. Nah, cara tersebut bisa membuat serama jantan menjadi lebih mesra saat mengajak bercinta sang Betina.
Metode lain yang dilakukan oleh Taufik untuk melatih ayam serama kawin yaitu dengan jalan menaruh kedua ayam yang akan dijodohkan dalam kandang terpisah. Sangkar calon mempelai itu tidak boleh terlalu berdekatan dulu. Setelah perilaku ayam jantan nampak tidak ugal-ugalan lagi, sangkar itu baru boleh didekatkan. Nah, mereka baru bisa dicampur jika sudah nampak akur.
Korban jiwa bisa dicegah dengan jalan menjodohkan ayam serama jomblo dengan serama betina siap kiawin. Umumnya ayam betina siap kawin ditandai dengan perilaku jongkok sewaktu dipegan punggungnya. Induk betina seperti itu tidak terlalu banyak cing-cong dan pasrah ketika diajak bercinta. Jika Anda masih khawatir dengan perilaku urakan serama jantan, pegang induk betina lalu sodorkan berlahan-lahan ke depan serama jantan. Teknik kawin paksa seperti ini disebut sebagai kawin dodokan.
Lain halnya dengan Hengki Kumis, hobiis ayam serama di Jakarta, menurutnya ayam serama yang tidak pernah dikawinkan sejak kecil bisa menderita penurunan gairah seksual. Ayam seperti ini tidak akan mudah tertarik dengan lawan jenisnya. Bahkan ketika dicampur, tanpa basa-basi ia langsung menghajar serama betina secara membabi-buta.
Ayam loyo bisa dirangsang dengan menu kaya protein dan mengandung bahan penghangat badan. Semisal kecambah, vitamin E dan Jahe. “Biar hangat jahe disuguhkan setiap malam. Dosisnya cukup sebesar kelingking jari saja. Tauge dihidangkan pada siang hari,” terang Hengki.
Pejantan serama yang loyo juga harus dibiasakan bergaul dengan serama betina. Campurlah mereka dalam sebuah kandang umbaran berukuran 1,5 m x 3 m. Tiap kamar dihuni 1 pejantan dan 2 – 3 ekor betina. Kira-kira dua minggu kemudian, serama jantan tadi sudah “gaul” dan senang mejeng.

*Ni foto-foto ayam kate
#Nah ni namanya ayam modren game batam (kate kaki panjang)
#Nah ni namanya ayam kapan
 #contoh ayam sutra